Monday, May 16, 2011

tulisan bahas indonesia 2




Tungku Rumah
Dekat perapian. Arang merekah.
abu berembus,”tiup aku lebih kencang!”
ku ambil semprong besi tua kumal
tak lupa ku hambur karbondioksida . tak lama api menyambar bak kebakaran jenggot.
jelaga di mana-mana. Sawang-sawang berjeritan
terpercik api.
“himpitan ekonomi di mana-mana!”
Hei! Dengar sekali ini jaring laba-laba bertuturkata
apiku mengecil, ku jejalkan ranting-ranting kurus
Nasi ku tanak masak.

tulisan bahas indonesia 2




Memotret Lini Takdir di Wajahmu
Aku hendak memotret sisi
pada sketsa wajah mu berdecak kagum
Simpul alis, kharisma sukma, dan
sekerling bibirmu
kerap beriak gelombang pasang

Sayangnya, potretmu begitu usang
terpampang di anjungan figura
sebab ku mendapati dikau tersenyum di atas
bibirmu yang luka
Seumpama dikau pelita tersulut
di bawah dipan
semburat remang

tulisan bahas indonesia 2




Rantai Kematian
Bermain-maindi  jarak berlarian
berkejar-kejaran satu tahun
menyusul satu
tahun, satu depa lagi ku kejar kau
Kau tenangnya mendului,
mata rantai kematian begitu seterusnya
Di antara degup terlontar
berpas-pasan saja mereka bersendawa
Tatkala kedangkalan mata hati
terpekiklah sebuah cetusan
Jangan pergi!.... singgahlah walau sejenak
tak mau sejatinya takdir terbujuk pulang

Followers